ALLAH YANG BLUSUKAN
38Jawab-Nya: “Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang.” 39Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan. Markus 1:38-39
Istilah blusukan mulai terkenal beberapa tahun yang lalu dalam diri Bpk. Joko Widodo, Presiden kita. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa, blusuk, yang artinya masuk. Secara pemaknaan, istilah ini berarti masuk ke sebuah tempat untuk memahami kondisi di tempat tersebut. Sehingga, keputusan yang diambil akan tepat dan sesuai dengan kondisi di lapangan. Ayat yang kita baca di atas menggambarkan kata blusukan yang ternyata telah dimulai oleh Tuhan Yesus pada 2000 tahun yang lalu. Ketika itu, Yesus sudah mulai terkenal sebagai pengajar dan pembuat mujizat yang berkuasa. Sebenarnya, bisa saja Yesus memilih untuk tinggal di Yerusalem (kota Allah), atau Betlehem (kota Daud), sambil menunggu orang banyak mendatangiNya di salah satu kota terkenal tersebut. Tetapi, Tuhan kita memilih untuk blusukan ke desa dan kota untuk berjumpa, mengajar dan mengubahkan hidup banyak orang. Yesus blusukan bukanlah untuk mencari tahu sebuah informasi apalagi demi pencitraan belaka. Tetapi, Yesus blusukan dari surga ke bumi, menuju ke banyak kota dan desa, bahkan hingga ke kayu Salib, karena itulah cara yang paling tepat untuk menyatakan diri Allah yang mau menyelamatkan manusia berdosa. Pilihan ini sulit dimengerti. Tetapi, pilihan inilah yang menyatakan kasih dan kuasa Allah. Bahwa ketika Tuhan menggenapkan rencanaNya, Ia berkuasa memakai cara apapun yang sesuai dengan pribadi Allah yang kudus dan penuh kasih. Sehingga, Tuhan sanggup memakai cara yang tidak kita mengerti untuk menggenapkan tujuan kedatanganNya, yaitu untuk menyatakan keselamatan kepada manusia berdosa. Mungkin saat ini, ada banyak hal yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, yang sulit untuk kita mengerti. Tetapi, percayalah bahwa Allah sanggup memakai semua itu untuk menyatakan diriNya yang mengasihi kita. Bersabarlah menanti waktu Allah, karena Allah kita yang pernah aktif blusukan di Israel, juga tetap aktif berkarya dalam hidup kita.
-ws